Kala itu tanggal 16 Nopember 1966 dikota Bandung, seorang manusia laki-laki hadir ke dunia buah cinta kedua orang tua berdarah Toraja dan Jawa.
Seiring perjalanan waktu sang jabang bayi pemilik nama Yohannes Mainda telah beranjak menjadi balita. Demi masa depan yang akan dipikulnya, orang tua tercinta menyekolahkannya disebuah TK Katholik bernama TK Ignatius Slamet Riyadi, setahun menjelang di tahun 1972 akhirnya masuk ke SD Iganatius Slamet Riadi selanjutnya tahun 1979 masuk ketingkat yang lebih tinggi lagi, namun masih disekolah itu juga, yaitu SMP Ignatius Slamet Riadi.

Tanpa adanya halangan yang berarti, semua pendidikan dasar telah dilalui, sekarang saatnya sang Yohannes Mainda harus mulai berfikir bahwa dirinya sekarang sudah remaja yang harus bertanggungjawab atas masa depannya sendiri. Melihat kondisi orang tua yang hanya seorang militer, sang Yohnannes Mainda berfikir untuk masuk ke sekolah negeri yang biayanya jauh lebih murah saat. Dengan segala upaya, akhirnya lulus pula masuk ke sekolah negeri yaitu STM Negeri 2 Bandung pada tahun 1982.
Disekolah ini banyak hal terutama ilmu pengetahun dan teknologi keelektroni kaan yang didapatkan dan dengan nilai pas-pasan akhirnya lulus tahun 1985.

Kenyataan hidup sekarang sudah benar-benar di depan mata, untuk menyongsongnya maka sang Yohannes Mainda-pun berusaha melanjutkan pendidikannya di PPPG Teknologi Bandung pada tahun 1986 jurusan Elektronika Komunikasi. Selesai tahun 1989 dan terangkat sebagai CPNS tahun 1990. Setahun kemudian setelah melalui prajabatan akhirnya dinobatkan sebagai PNS pada tahun 1991 dan ditempatkan disebuah sekolah kejuruan yaitu SMK Negeri 5 Makassar, yang saat itu masih bernama STM Pembangunan, di jurusan elektronika.

Sejalan dengan dibukanya jurusan Teknik Komputr dan Jaringan pada tahun 2004, sang Yohannes Mainda mencoba meningkatkan keilmuannya dan lulus seleksi Diploma 4 STEI Institut Teknologi Bandung. Selesai Februari 2006 dan kembali ke SMK Negeri 5 Makassar pada jurusan TKJ sampai sekarang.